Senin, 02 September 2013

Peluang Usaha Cacing Tanah

usaha cacing tanah
MALANG- Cacing ternyata bisa dijadikan komiditas yang menguntungkan. Sebab, cacing dari jenis Lumbricus Rubellus atau biasa disebut cacing tanah ini bisa dijadikan bahan dasar industri kosmetik, farmasi, pakan ternak, agen penyubur tanah, dan pengolah limbah. Oleh karena itu, belakangan marak  digelar pelatihan tentang cara budidaya cacing tanah. Budidaya cacing tanah terbukti bisa memberikan sumber pendapatan alternatif bagi warga. Budidaya cacing tanah juga tengah menjadi perhatian Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang. Kepala DKP Kota Malang, Drs. Wasto, SH, M.Si, beberapa waktu yang lalu mengatakan tengah memikirkan untuk menggerakkan budidaya lumbricus rubellus di wilayah Kota Malang. Terutama di kawasan di dekat sepanjang sungai Brantas. Kawasan tersebut dinilai Wasto sangat pas untuk budidaya cacing tanah. 

Cacing tanah adalah sebuah komoditi baru yang bisa dibuat sumber pendapatan warga jika dibudidayakan. Pesanannya cukup besar  untuk bahan dasar kosmetik. Yang paling cocok untuk budidaya cacing mungkin di sepanjang pinggir sungai. Soal budidaya, mungkin kami memikirkan untuk menggunakan sistem binaan dulu. Mereka yang pemula dibina oleh yang sudah berhasil. Hasilnya pun ditampung oleh yang sudah berhasil,” ujar Wasto. Sementara itu, kemarin, TP PKK Kota Malang, Kelompok Kerja (Pokja) 3 menggelar pelatihan budidaya cacing tanah di wilayah RW, Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun. Narasumber menghadirkan praktisi di bidang budidaya cacing yang sudah berpengalaman dan sudah mensuplai kebutuhan cacing ke berbagai industri, yakni Abdul Azis Adam. Pelatihan diikuti sekitar 60 warga yang berasal dari Kelurahan Sukun.

Panitia pelatihan, Fitri Yudhawastuning kepada Malang Post  mengatakan, pelatihan budidaya cacing tanah akan digelar di seluruh wilayah Kota Malang. “Selain memberikan pelatihan berwirausaha yakni budidaya cacing, tujuan pelatihan ini juga agar lingkungan di sekitar kita tetap lestari. Sekadar diketahui, manfaat dari cacing lumbricus rubellus ini sangat banyak, terutama untuk pelstarian lingkungan,” ujar Fitri, sapaan akrabnya. Dia mengungkapkan, bahan makanan cacing tersebut adalah sampah organik. Sehingga, sampah organik yang kadang membuat susah masyarakat, dengan adanya budidaya cacing, jadi bermanfaat. “Peserta pelatihan kebanyakan berasal dari karang taruna. Ada juga kalangan ibu dan bapak yang ingin terjun. Dengan adanya budidaya cacing ini, setidaknya akan mengurangi volume sampah yang dibuang di TPA. Dengan begitu, akan membantu pemerintah dalam upaya melestarikan lingkungan,” kata dia. 

Sumber : Malang-post.com